Kamis, Februari 09, 2012

Trip in Kukup and Indrayanti beach - Taman Lampion - Museum Ullen Sentalu

Happy holiday everyone..

liburan semester telah tiba, artinya semester depan sudah masuk semester baru, semester enam, yang kata kakak tingkat, akan menjadi semester paling sibuk dan berat. semoga semua lancar dan saya bisa menjalaninya ya Allah, amin.. yup, udah semester enam, udah tua dan ga lucu lagi kalo liburan terus nyanyi lagunya Tasya-Libur tlah tiba, ahaha..
ga ada yang spesial dari liburan, semuanya sama. paling main-main seputar Jogja, ya karena meskipun liburan tlah tiba dari senin lalu, tapi aku masih berdiam di Jogja, niat awalnya cuma mau baar SPP, nah kebetulan juga ada yang ngajakin main-main disini. iya itenk, siapa lagi yang ngajakin liburan bareng selain dia. hahaha makasih ya itenk :* 
dan kamipun berlibur bersama, lho kok kami? siapa aja? kami itu aku, Itenk Jeni sama Halim. Jeni ini sepupunya itenk dari Jakarta, dan Halim sahabatnynya Jeni. makasih banget buat kalian bertiga ditambah Afif jadi ber empat yang udah ngajakin aku gabung, jadi ga melongo sendirian di kost. hihihi..
Seperti liburan yang lalu, kita masih penasaran dan ketagihan akan keindahan pantai di sepanjang Wonosari. akhirnya kita memutuskan pergi kesana sekitar jam 10 pagi. Perjalanan lancar walaupun atmosfer Jogja panasnya bukan main, maknyos banget pokoknya, ditembah lagi si itenk sama si Jeni yang perutnya agak tidak beres gara-gara sarapan maicih, hahaha siapa suruh coba?
Sampai di pantai kukup kita cuma duduk duduk di bawah pohon nyiur, masih enggan menginjakkan kaki ke bibir pantai dengan matahari persis diatas kepala, pasir putihnya mengkilap dan panas. tapi masa iya udah jauh-jauh cuma mau bengong disini, akhirnya kita turun ke pantai, duduk dibawah karang dan yup sudah pasti berfoto-foto. Lumayan kan ada mas photographer gratis disini, walaupun si photographernya resah mencari signal dari tadi ngumpet entah kemana, ya buatku si ga masalah sinyal blank, mau sms siapa juga ya, kan yang biasa di sms disini orangnya. Nah, si Jeni ini galisah lantaran jadi ga bisa BBMan sama pacarnya, secara pacarnya masih baru, cantik pula, lain kali di ajakin aja deh ya Jen..
Pantai kukup ini standar lah ya sama pantai-pantai disekitarnya, bedanya disini ada jembatan yang menghubungkan kita ke karang besar yang ada di pantai ini, jadi dari jauh kayak karang di pantai Tanah Lot Bali yang ada pura-nya itu. selain itu disini ada juga ikan-ikan hias kecil yang berlalun lalang di kaki kita, dan dengan mata telanjang kita bisa melihatnya, airnya bening bersih bagus banget.










Setelah puas di pantai kukup, kita jalan lagi ke pantai Indrayanti, sekitar 2Km disebelah timur pantai Kukup. Kabarnya pantai ini milik perseorangan, suami-istri yang namanya Indra sama Yanti, tapi kena sengketa sama pemkab Kabapaten Gunung Kidul, ahh tapi persisnya aku ga tau. hehehe..
pantai ini bersih banget, panjang juga pantainya. cuma ombaknya lebih besar dari Kukup soalnya disini ga ada karang di tengahnya yang bisa menahan ombak dari lautan lepas. duduk di pinggiran pantai ini adem banget, mandangin garis pantai sama pertemuan air laut dan kaki langit yang sama-sama biru muda, adem banget rasanya. di pojok barat pantai ada karang besar yang terpecah-pecah, guede banget, jadi mirip batu-batu besar di pantai laskar pelangi itu, hehehe. di pinggir pantai ini ada beberapa kedai makanan dan minuman segar, kamar mandi dan beberapa penginapan yang bentuknya lucu-lucu, dan dibanding pantai yang lainnya disini adalah pantai yg paling bersih. jarang banget ada sampah berserakan disini.




setelah cukup berfoto-foto disini, kita pulang, turun gunung kembali ke kota Jogja dengan perut lapar dan badan encok, tapi sangat menyenangkan. senjapun sudah tiba, hanya mandi, istirahat sebentar dan melaksanakan kewajiban. Ba'da Isya kita meluncur lagi ke Taman Lampion (baca posting : Taman Lampion), kali ini Halim absen, diganti Afif, sepupunya Jeni juga, baru kenal sih sama dia, tapi berhubung orangnya enakan dan lucu, jadi langsung akrab gitu aja, anehnya dia ga pernah ikut foto-foto, dia malahan liat-liat lampionnya, bahannya paka kain apa, lampunya apa, aahh ga mudeng aku dengernya, katanya pengen bikin lampion semacam itu juga, hahaha...
disini malah kebanyakan yang foto-foto aku, selain aku ga pernah pegang kamera, aku cewek sendiri, jadi aku yang paling narsis dan dimana-mana mukanya nongol. tapi makasih banget lah sama Jeni yang udah banya fotoin aku sama itenk, hehehe :)






iya, hari ini ditutup sampe Taman Lampion, semua capek, pengenya langsung tidur meluk mas guling, sementara itenk nganterin aku pulang, Afif sama Jeni cari makan. dan dari obrolan yang daritadi aku denger, mereka lagi galau gara-gara dini hari nanti team kebanggaan si Jeni sama si itenk mau main, tapi malangnya kosan Halim ga ada tivinya, cari info sana sini nyari nobar ternyata ga ada, sempet mau boyongin tivi 14 inci di kamar kostku, tapi susah bawanya, ya akhirnya ga tau deh mereka nonton apa enggak. yang jelas aku tidur nyenyak :p

pagi harinya cuaca Jogja mendung, padahal niat hati mau nyuci baju setumpuk. akhirnya aku cuma duduk manis di depan tivi, nonton gosip. perut laper dan males keluar, untungnya di bawain sarapan sama itenk, hehehe.. sementara aku makan mereka main PS, lupa entah berapa jam, intinya pas mereka selesai aku juga udah selesai nyuci, mandi, piket kamar mandi sama beberes kamar. sekitar jam 14.00 wib kita naik ke gunung kaliurang, niat ke museum Ullen Sentalu, yang denger-denger menyimpan keeksotikan tinggi. ahaha.. 
kita naik gunung bertiga, aku, itenk sama Jeni, Halim nunggu ditempat temennya di deket UII, sedangkan Afif udah pulang duluan ke Banyumas. gara-gara belum tau jalan, kita cuma ngikut plang museum gunung Merapi, baru sampai disana kita tanya ke petugasnya letak museum yang kita cari, 2 km dari sini katanya. jalannya naik dan suhu semakin turun, uanyes banget. disini sempet terjadi bentrok sama petugas retribusi yang jaga di pinggir jalan, bapak yang item, buncit dan sangar ini marah-marah lantaran kita main terobos tanpa berhenti dan membayar retribusi, setelah agak lama dengerin ceramah, bapaknyapun akhirnya mereda dan membebaskan kita (serasa tawanan aja). 

Museum Ullen Sentalu ini bukan milik pemerintah, melainkan swasta, dibuka untuk umum dari pukul 08.30-16.00 wib setiap harinya, dan libur hari Senin. Biaya masuk wisatawan Rp. 25.000 dan untuk wisatawan mancanegara Rp. 50.000. oiya, menuju museum ini dari pusat kota Jogja kita masuk jalan kaliurang, terus lurus menyusuri jalan panjang ini, sampai mentok di patung udang, sekitar km 22 kalo ga salah, kita ambil kiri, jalan sekitar 1 km, pertigaan kedua belok kanan, yap nanti ada bangunan tua yang menyerupai benteng, itu tempatnya. Museum ini banyak menceritakan sejarah kerajaan mataram yang terpecah menjadi Kasultanan Jogja, Pakualaman, Kasunanan Solo dan Mangkunegaran. banyak sekali ilmu dan pengalaman didapat dengan tour guide yang di sediakan disini, nah beruntungnya kita dapat tour guide orang Banjarnegara juga, Mbak Rina, lulusan sejarah UNY, orangnya asyik, ngapak pasti dan cadel, huruf R jadi L, hahaha.. yang paling aku ingat disini adalah sosok Ibu Ageng yang punya kedudukan sangat tinggi, Kusumawardhani yang cantik jelita sampai saat ini, dan Tineke yang patah hati. Sayangnya disini kita dilarang mengambil gambar, dengan alasan semua barang disini mempunyai hak cipta. padahal blogger, tempatnya eksotik bener deh suerrr.. lukisan-lukisan disini juga semua 3D, dilihat dari sisi manapun lukisannya akan selalu menghadap ke kita. keren deh beneran. Kita juga dapet minuman special, racikan Ibu Ageng, minuman berbahan dasar jahe itu konon bisa membuat kita sehat walafiat dan awet muda, mudah-mudahan deh ya, amin.. (*ngarep). ini beberapa gambar yg boleh diambil di luar museum



ini jamuan museum, racikan khas ibu Ageng











nah itu beberapa objek wisata di Jogja yang bisa menjadi pilihan teman-teman ketika liburan, semoga bermanfaat ya. 
selamat berlibur semuanya, terimakasih buat semua yg sudah meramaikan liburan kali ini :)

0 comment:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates